Peran ISBA Yogya & Cita-cita Para Senior
Oleh: Akbal Haikal
Mantan Juru Bicara Isba Yogayakarta 2013-2015
Asal Koba Bangka Tengah
Mantan Juru Bicara Isba Yogayakarta 2013-2015
Asal Koba Bangka Tengah
Masa depan Bangsa Indonesia sangatlah ditentukan oleh para generasi muda saat ini. Pemuda merupakan generasi emas penerus bangsa yang selalu diidentikan dengan pelopor perubahan. Peran pemuda sangatlah penting dalam menghantarkan kemerdekaan bangsa ini. Bisa dimengerti bahwa pemuda merupakan aset yang sangat berharga bagi kelangsungan perubahan dan kemajuan suatu bangsa, karena Pemuda mempunyai kekuatan yang lebih secara fisik dan semangat.
Sejarah Ikatan Pelajar Mahasiswa Bangka (ISBA) Yogyakarta merupakan organisasi tertua, dan centralnya Isba-Isba lain yang berdiri baik di Pulau Jawa maupun Sumatera. Secara kultural dan sejarah, mahasiswa di Pulau Jawa pada saat itu, lebih mendominasi dan membentuk karakter insan akademis ke arah yang lebih kritis dan berani serta idealis, sehingga muncullah pergerakan dan ide cerdas dari para pendiri Isba Yogyakarta itu sendiri untuk membentuk sebuah wadah kemahasiswaan daerah di tanah rantau yang ada di Jawa dan Sumatera. Isba Yogyakarta diartikan sebagai dasar organisasi yang berdasarkan Pancasila dan rumpun budaya Melayu Bangka.
Isba Yogyakarta pertama kali berdiri pada tahun 1955 di Pulau Jawa tepatnya di daerah Istimewa Yogyakarta. Isba sendiri merupakan Wadah pemersatu, komunikasi dan aspirasi bagi seluruh mahasiswa Bangka yang ada di tanah rantau, pelopor kemajuan dan perubahan dibidang pendidikan, sehingga membangkitkan dan terciptanya semangat kekeluargaan, persatuan serta tumbuhnya kaderisasi intelektual di bidang akademis, politik, hukum, budaya, ekonomi yang berkelanjutan sampai hari ini.
Dalam Anggaran Dasar Isba ditegaskan bahwa tujuan Isba berdiri adalah membentuk kader kader intelektual agar berbakti kepada daerah, Bangsa dan Negara demi tercapainya masyarakat adil dan makmur. Maka, sudah jelaslah bagi kita semua bahwa Isba merupakan organisasi yang bertujuan untuk ikut membangun, yaitu membangun generasi akademis yang diharapkan nantinya kedepan dapat berbakti kepada Daerah, Bangsa dan Negara. Sasaran dan tujuan yang dicapai Isba ialah terbentuknya insan akademis yang mempunyai sikap dan mental pembangunan. Keberhasilan pendidikan anggota Isba sebagaimana yang dimaksud adalah keberhasilan yang sesuai dengan tujuan ISBA itu sendiri. Dalam mencapai tujuan organisasi ini, aktifitas ISBA perlu diarahkan pada sasaran yang telah ditentukan (Mahasiswa Bangka) memperdayakan dan mengembangkan segala potensi yang ada. Oleh sebab itu, sangatlah perlu faktor peranan para alumni untuk ikut terlibat menentukan tujuan dan pencapaian Isba.
ISBA DI MASA KINI
Suatu kenyataan dari tahun ke tahun bertambah pesatnya minat para mahasiswa Bangka yang ada di Yogyakarta untuk ikut terlibat berpartisipasi menjadi pengurus dan anggota Isba. Hal ini sangat dirasakan dengan masalah yang dihadapi pengurus Isba dalam menerima anggota baru setiap tahun, baik itu masalah penampungan dan informasi tentang pendidikan tinggi serta masalah bimbingan bimbingan studi. Terlepas dari persoalan latar belakang mengapa demikian pesatnya minat pelajar pelajar Bangka yang studi keluar daerah dan bertambah banyaknya anggota, merupakan potensi yang sangat besar bagi Isba untuk dikembangkan dan dipertahankan lebih besar lagi. Perkembangan ini sangat membutuhkan kemampuan para pengurus Isba untuk meningkatkan pelayanan baik itu system administrasi dan pembinaan asrama, pembinaan anggota, keuangan, agar dapat berkembang sesuai dengan kemajuan Isba dan bertambah banyaknya minat anggota. Besarnya perhatian dan masyarakat Daerah Bangka terhadap Isba merupakan suatu hal yang sangat penting dan menguntungkan, ditambah dengan banyaknya minat untuk ikut terlibat menjadi anggota setiap tahun.
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI ISBA
Masalah pokok yang dihadapi Isba sehubungan dengan usaha mengarahkan dan membantu usaha pendidikan, yaitu komunikasi antar pengurus Isba dengan pemerintah daerah yang dianggap terkesan lambat dalam memberikan bantuan fasilitas sarana pendidikan dan anggaran kas Isba, serta kurang memperhatikan kemajuan dan perkembangan Isba itu sendiri. Ditambah lagi fungsi dan status asrama Isba yang dikelola tidak lagi mengacu kepada nilai - nilai kekeluargaan dan persatuan sesuai tujuan awalnya didirikan oleh para senior Isba dan asrama. Lambat laun ini akan menjadi konflik yang berkepanjangan antar mahasiswa Bangka apabila pemerintah daerah beserta Senior dan alumni tidak cepat tanggap untuk duduk bersama terlibat dalam menyelesaikan masalah fungsi Isba, dan untuk apa asrama didirikan dan kepemilikan status asrama tersebut. Sangat disayangkan apabila nilai - nilai kebangkaan di tanah rantau pecah begitu saja akibat ego sektoral dan kepentingan kelompok yang ingin berkuasa. Ini sama saja dengan menodai esensi dari semangat kebangkaan dan persatuan nasional, yang mana dulu di dalam Isba dan asrama begitu harmonis dan sangat menjunjung tinggi nilai - nilai kekeluargaan, persatuan, kebangkaan dan berasal dari daerah manapun yang ada di Bangka boleh masuk, dan tinggal disana tanpa adanya campur tangan kelompok yang ingin berkuasa dan mengatur asrama.
Terbukti dengan hadirnya Isba dan asrama, banyak senior yang berhasil dan sukses ketika bergelut di Isba maupun tinggal di asrama, karena yang lebih mengerti situasi dan keadaan di dalamnya hanyalah mereka yang berada di dalam wadah tersebut. Saat ini, apabila dengan aturan yang ada, kedepan mempersulit, bahwa yang harus menempati asrama mahasiswa itu ada persyaratan Indek Prestasi (IP) tertentu untuk bisa menjadi penghuni Asrama Isba dan surat rekomendasi dari pihak pengelola. Karena, tidak semua mahasiswa Bangka yang ada di Yogyakarta cerdas dan ekonomi keluarganya menengah ke atas.
Menurut kacamata penulis, ini sama saja dengan mematikan nilai-nilai ruang berdemokrasi itu sendiri, yang mana mahasiswa harus mengikuti aturan peguasa pemerintahan, dan bisa dikatakan bahwa ini mematikan berkembangnya kaderisasi intelektual, idealis, berani dan kritis dan terkesan otoriter, yang mana mahasiswa terkesan ditunggangi oleh aturan serta kepentingan penguasa. Dimana itu nilai - nilai keadilan dan nilai kekeluargaan, bahkan sila ke 4 persatuan nasional. Penulis rasa perlu ditegakkan lagi nilai - nilai sejarah berdirinya asrama dan Isba, karena semua ini tidak dapat dihilangkan dan dipisahkan begitu saja. Dulu, kabupaten mana pun berkonstribusi atas asrama dan Isba, jauh sebelum adanya pemekaran Provinsi Babel dan kabupaten. Dari pengamatan penulis, bukanlah suatu jaminan bahwa tolar ukur kesuksesan dan keberhasilan seseorang diukur melalui IPK- nya. Toh, saat ini banyak orang yang pintar di Negara ini, tapi tidak bersikap dan berpikir jujur kerjanya membohongi rakyat dan mencuri uang Negara, akibatnya banyak rakyat di Negara ini, hidup digaris kemiskinan, dan banyak pula anak- anak putus sekolah hidup di jalanan. Memang, aturan perlu ditegakkan demi kebaikan bersama, namun apabila yang membuat aturan itupun patuh dan menaati aturan yang ada dan dibuat bukanlah suatu persoalan jika memang aturan harus ditegakkan kembali dengan benar dan adil. Kacaulah Bangsa ini, apabila generasi bangsanya ditunggangi dan diatur oleh kepentingan penguasa, pemerintah dan politik. Sebab, sejatinya Mahasiswa adalah agen perubahan dan yang mengontrol segala kebijakan dan roda pemerintahan suatu Negara. Dalam hal ini, diperlukan bantuan dari Pemerintah Provinsi Babel yang menaungi seluruh Kabupaten yang ada di Bangka untuk dapat ikut duduk berdiskusi bersama para senior Isba dan asrama, memperjelas dan menyelesaikan polemik yang ada saat ini, secara adil dan tegas, siapa yang berhak mengambil kepemilikan pengelolaan asrama Isba dan statusnya itu sendiri, mengingat tujuan luhur Isba dan asrama berdiri sebagai pemersatu dan wadah silaturahmi antar mahasiswa Bangka yang sedang menimba ilmu di tanah rantau.
PERANAN ISBA DAN PARA SENIOR
Antara Isba dan asrama serta senior merupakan sebagai organisasi dan wadah penampung aspirasi dan forum kekeluargaan, persatuan. Ketiga fungsi komponen ini tidak dapat dipisahkan dalam mengarah dan membantu keberhasilan mahasiswa Bangka yang ada di Yogyakarta, sedangkan Isba berperan penting sebagai wadah dimana anggota dibina untuk diarahkan sesuai dengan landasan cita - cita organisasi dan memperluas pengetahuan berorganisasi yang baik secara teoritis maupun praktis yang mana tidak diperoleh dari bangku sekolah. Sementara fungsi asrama berperan penting sebagai wadah tempat berkumpulnya dan bersilaturahmi membangun komunikasi dan semangat kekeluargaan antar para mahasiswa, masyarakat Bangka yang ada di Yogyakarta, sehingga terwujud kualitas manusia yang peduli, bersatu tanpa melihat dari manapun asalnya dan menjaga akan nilai - nilai kebangkaan di dalam wadah tersebut. Selanjutnya, peran senior disini sangat penting sebagai jalan untuk berkomunikasi meminta pendapat sumbangsih pemikiran, penasehat dan bimbingan agar para pengurus Isba, asrama, mahasiswa Bangka di tanah rantau bagaimana baik dan nantinya Isba dan asrama kedepan agar lebih terarah maju sesuai tujuan.
Sudah saatnya dan merupakan hal yang wajar apabila oraganisasi Isba mengharapkan segala bantuan senior dalam setiap aktifitasnya. Suatu kerja sama antara Isba dan senior sudah seharusnya terjalin dengan baik sampai kapanpun. Isba akan lebih kuat apabila antara Isba dan senior saling peduli, tanggung jawab dan berkoordinasi dengan baik dalam usaha mengsukseskan dan mempertahankan Isba kedepannya. Kemudian, dialog antar senior dengan Isba adalah sangat penting dalam bentuk diskusi, seminar. Disanalah akan terjadi prosesnya hubungan yang baik saling bertukar pikiran, informasi dan keterdekatan emosional yang lebih dalam. Semoga kedepan dengan terjalinnya silaturahmi dan peran yang aktif baik antara Isba dan senior dapat membawa perubahan yang baik bagi Isba dan Asrama kedepan, mengingat usia Isba dan Asrama itu sendiri telah tua dan hebat mampu mencetak kader - kader yang sukses dan berkualitas dalam membangun daerah, bangsa dan Negara. Kesatuan sikap senior sangatlah diperlukan dalam usaha mempertahankan dan mengarahkan Isba serta asrama agar lebih baik dan maju hendaknya segera terealisir.
Penulis berharap, mudah - mudahan pengurus Isba yang akan datang mampu menjalin hubungan komunikasi dan silaturahmi yang baik dengan para senior Isba itu sendiri, sehingga Isba dapat menjadi motor penggerak terlaksananya keberhasilan dan kesuksesan dalam bidang pendidikan dan organisasi. Tanda - tanda Isba itu sendiri berhasil apabila “product’’ yang dihasilkannya betul- betul sesuai dengan apa yang menjadi sendi- sendi tujuan Isba berdiri. Isba akan menjadi besar apabila apa yang diperbuatnya besar juga, dan untuk mencapai itu semua tidaklah muda, Isba harus bekerja keras dan cerdas. Semoga saja dari apa yang penulis paparkan ini membuka jalan pikiran dan mata hati kita dan pemangku kepentingan yang ada di negeri ini, untuk berpikir lebih cerdas dan berlaku adil serta dapat membawa semangat bagi anak cucu kita dimasa yang akan datang untuk saling menjaga Isba, asrama dan membantu melestarikan semangat berorganisasi, membangun daerah, Bangsa dan Negara, serta menjunjung tinggi nilai - nilai kebangkaan di tanah rantau agar terciptanya semangat persatuan nasional.
MAJULAH WAHAI PEMUDA PEMUDI IDNONESIA, RAPATKAN BARISAN, BERGERAKLAH PEMUDA PEMUDI INDONESIA UNTUK PERADABAN DAN KEMAJUAN LEBIH BAIK ! KALAU BUKAN KITA SIAPA LAGI, KALAU TIDAK SEKARANG KAPAN LAGI !...(**).
Artikel di Muat di Media "rakyatpos" tangga 27 Oktober 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar