Angka Penyalahgunaan Narkoba Masih Tinggi, Salah Satu Penyebab Kemerosotan Ekonomi BABEL - PERS ISBA YOGYAKARTA

Breaking

PERS ISBA YOGYAKARTA

Lembaga Pers Pelajar & Mahasiswa Bangka

Blogroll

- Ads Banner here -

Senin, 08 Mei 2017

Angka Penyalahgunaan Narkoba Masih Tinggi, Salah Satu Penyebab Kemerosotan Ekonomi BABEL

Oleh : Rahmat Sutandya Yudhanto


Berdasarkan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Pasal 1 ayat (1), narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik secara sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-golongan sebagaimana terlampir dalam Undang-Undang ini. Dan dalam Pasal 1 ayat (15) yang dimaksud dengan penyalahguna adalah orang yang menggunakan narkotika tanpa hak atau melawan hukum.

Bangka Belitung berdasarkan hasil survei kerjasama Universitas Indonesia (UI) dan BNN, masuk peringkat ke 25 penyalahgunaan narkoba dari 34 Provinsi atau sekitar 17.000 penyalah guna narkoba. Dan lebih miris lagi, Bangka Belitung masuk peringkat 9 dari 34 provinsi untuk kasus HIV dan AIDS. Rata-rata kasus HIV AIDS ini, dikarenakan penyalahgunaan narkoba itu tadi. Selain HIV dan AIDS ada dampak besar akibat tingginya penyalahgunaan narkoba di Bangka Belitung ini yaitu masalah pertumbuhan ekonomi.

Dari penelitian yang dilakukan oleh Hawari, dkk. (1998) menyebutkan bahwa angka sebenarnya penyalahguna narkoba adalah 10 kali lipat dari angka resmi (dark number=10). Atau dengan kata lain, bila ditemukan 1 orang penyalahguna artinya ada 10 penyalahguna lain yang tidak terdata resmi. Jadi, jika di Bangka Belitung di temukan 17.000 penyalahguna narkoba, maka sebenar terdapat 170.000 penyalahguna narkoba di Bangka Belitung.

Dewasa ini, di Bangka Belitung penyalahguna narkoba bukan hanya golongan menengah ke atas saja, tetapi golongan menengah kebawah juga, mulai dari pekerja tambang, buruh tani, bahkan pelajar dan mahasiswa. Tentu ini permasalahan besar yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Ketika ekonomi sedang krisis seperti saat ini, di mana komoditi utama Bangka Belitung seperti Timah, Lada, Karet, Sawit mengalami penurunan nilai ekonomi, permasalah narkoba ini harus segera diatasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Kerugian Negara akibat penyalahgunaan narkoba sebesar 60 Triliun Per Tahun. Bila diasumsikan seorang penyalahguna di Babel mengeluarkan uang Rp100 ribu per hari, maka biaya yang dikeluarkan minimal Rp17 milyar per hari. Sebuah angka yang sangat besar dan mengakibatkan kemerosotan ekonomi.

Banyak faktor yang menyebabkan tingginya angka penyalahgunaan narkoba di Bangka Belitung, salah satunya cara berpikir. Cara berpikir masyarakat "BABEL" yang dikarenakan masih rendahnya tingkat pendidikan yang hanya berpikir secara subjektif atau dengan kata lain tanpa berpikir panjang tanpa mau berpikir objektif dan hal ini seakan-akan sudah menjadi doktrin dalam pikiran mereka, sehingga mau tak mau jika tidak segera diatasi angka penyalahguna narkoba di Bangka Belitung akan terus meningkat. Cara berpikir mereka inilah yang harus diubah, sehingga cara berpikir mereka yang dulu subjektif menjadi objektif. Dengan berpikir objektif mereka akan lebih mempertimbangkan dampak akibat penyalahgunaan narkoba.

Dengan melakukan sosialisasi secara rutin menjadi jurus jitu untuk mengatasi permasalahan narkoba ini. Sosialisasi merupakan hal mutlak dalam menekan angka penyalahgunaan narkoba. Dengan menekan angka penyalahgunaan narkoba juga dapat menekan angka kemerosotan ekonomi.

REDAKSI DIVISI Media dan Komunikasi ISBA Yogyakarta

Writer : Yudha
Editor : Yudha

Redaksi Divisi Media dan Komunikasi ISBA Yogyakarta
Jl. Ibu Ruswo No.17 Yudonegaran, Yogyakarta
Email : redaksiisba@gmail.com
www.persisba.blogspot.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar