PEMUDA ESTAFET
PEMIMPIN UMAT
Perlu kita ketahui bahwa Allah mencipkan makhluk didunia bukan tanpa alasan dan bukan tanpa maksud dan tujuan. “Allah menciptakan alam semesta (termasuk manusia) tidaklah dengan palsu dan sia-sia” (Q.S. As-Shod :27). Segala ciptaan-Nya mengandung maksud dan tujuan. Tidaklah semata mata karena hanya suka-suka saja. Bahkan seekor nyamuk pun tidaklah diciptakan sia-sia.
Allah SWT berfirman :
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلاَئِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الأَرْضِ خَلِيفَةً ......
Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi....... " ( Q.S Al-Baqarah : 30)
Sepenggal ayat di atas adalah salah satu tanda bahwa Allah mempunyai tujuan dalam menciptakan manusia, dan salah satunya adalah menjadikan manusia sebagai seorang pemimpin di muka bumi ini. Pemimpin dapat diartikan sebagai raja atau orang yang memiliki pengaruh besar dalam sebuah organisasi untuk mencapai sebuah tujuan tertentu.
Di dalam Al-Qur’an ada banyak kata yang selaras dengan kata pemimpin, seperti Khalifah, Malik, Amiir, dan Imam. Dalam bahasa Arab kata sangat berpengaruh dengan makna yang dikandungnya yang memiliki arti selaras dengan pemimpin yaitu Khalifah. Istilah Khalifah berdasarkan sejarah Islam merupakan gelar yang diberikan kepada pemimpin setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW. Khalifah sering juga disebut dengan Amirul Mu’minin ( Pemimpin orang-orang yang beriman).
Secara Epistimologi Khalifah adalah pemimpin yang menggunakan syari’at islam dalam menjalankan roda pemerintahannya, maka wilayah pemerintahan yang dipimpin oleh Khalifah disebut Khilafah dan sistem pemerintahannya disebut Khilafiyyah. lalu yang menjadi pertanyaan siapa yang berhak menjadi seorang pemimpin?
Seperti yang kita ketahui bahwasannya setiap orang yang hidup di dunia ini adalah pemimpin. Pimimpin bukan hanya karena dia jadi Presiden, Gubernur, Bupati, Walikota dan lain sebagainya. Tapi disini kita semua adalah pemimpin, yaitu pemimpin bagi dirinya sendiri. Lantas siapa yang akan menggantikan Presiden Republik Indonesia sekarang?
Yang akan menggantikah Presiden sekarang ini adalah kita sebagai pemuda generasi penerus bangsa. Pepatah Arab mengatakan شبان اليوم رجال الغد (Pemuda hari ini pemimpin masa depan), ini menunjukkan kondisi pemuda sekarang akan menggambarkan kondisi negara di masa yang akan datang. Pepatah lain mengatakan “As-syubbanu nishfun minal biladi”. Pemuda merupakan setengah dari negara. Begitu besarnya peranan pemuda dalam negara. Maka setengah dari masa depan negara setengahnya ada di tangan kita.
Soekarno pernah berkata : “ Berikan aku sepuluh pemuda, akan ku goncangkan dunia”. Pepatah itu pula yang menjadi kenangan di kalangan Mahasiswa Perguruan Tinggi di Indonesia. Berbekal ilmu yang didapat dalam kelas didukung dengan pengalaman organisasi serta topangan jiwa kepemimpinan yang tinggi maka insya Allah pepatah “ Pemuda Warisan Negara” akan benar-benar terwujud dan bisa menjadi pemimpin di masa depan. Lalu pemuda seperti apa yang akan dijadikan sosok pemimpin?
Pemuda yang akan dijadikan pemimpin adalah pemuda yang mempunyai jiwa pemimpin yang besar. Memiliki jiwa pemimpin yang besar tidaklah cukup untuk bisa kita jadikan seorang pemimpin. Dalam agama Islam, seorang pemimpin harus memiliki empat sifat, yaitu Shiddiq ( Jujur), Tabligh (menyampaikan), Amanah (Dipercaya), Fathanah (Pintar). Bekali jiwa kita sebagai calon pemimpin dengan sifat yang telah disebutkan di atas karena suatu saat pasti kita memimpin umat.
Penulis :Nasir Dzumalin (Devisi Sosial dan Religi ISBA
Yogyakarta)
Editor :
Rusdiyanto
Sumber : Pers ISBA Yogyakarta
Sumber : Pers ISBA Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar