ISBA Jogja Audiensi Dengan Komisi 4
DPRD Provinsi BABEL
Jajaran pengurus ISBA Jogja saat bersilahturahmi dengan anggota Komisi IV DPRD Babel dan wakil ketua DPRD Babel, Sabtu (2/4/2016). |
Ikatan
Pelajar Mahasiswa Bangka (ISBA) Yogyakarta mengadakan audiensi dengan anggota
komisi empat DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di Mushalah As-Syarif
Asrama ISBA Yogyakarta, Sabtu, (02/04/2016)
M.
Ramadani selaku ketua Umum ISBA Yogyakarta sekaligus moderator dalam acara
audiensi mengucapkan terimakasih kepada rombongan anggota komisi 4 DPRD
Provinsi Bangka Belitung yang telah menyempatkan waktu untuk berkunjung ke
asrama ISBA. “semoga dengan audiensi ini kita bisa menyampaikan anspirasi kita
sebagai mahasiswa ditanah rantau. Apa yang menjadi keluhan kita semoga bisa
mndapatkan solusi yang baik buat kita dan
organisasi ISBA sendiri”. Jelas Dani
Subandri
pimpinan Anggota Komisi empat DPRD Provinsi Bangka Belitung mengatakan tujuan
kunjungan kita kesini untuk bersilaturrahmi dengan pengurus ISBA dan adik-adik
Mahasiswa, serta untuk menjaring anspirasi adik-adik mahasiswa bangka yang ada
di Jogja. “Organisasi ISBA sebagai wadah untuk belajar menjadi seorang
pemimpin, siapa tau nanti diantara kalian akan ada menjadi generasi penerus
pemimpin-pemimpn di bangka belitung. Dari organisasi ini lah adik-adik belajar
tentang berpolitik jangan sampai ketika mau terjun kepartai politik menjadi
politikus yang dadakan, sehingga melakukan tindakan yang salah”. Ucapnya
Amri
Cahyadi Wakil ketua 3 DPRD mengatakan bahwa kegiatan ini memang sudah menjadi
prioritas kegiatan DPRD pravinsi Bangka Belitung dalam kurun waktu enam bulan
ini kami harus mengunjungi seluruh organisasi kemahasiswaan yang ada diluar
Bangka Belitung dengan tujuan yang pertama yaitu bersilaturrahmi. Untuk yang
kedua, secara kebetulan kami sampaikan DPRD Bangka Belitung sedang menggodok
rancangan peraturan daerah perubahan tentang RPJMD (Rancangan Pembangunan
Jangka Menengah Daerah). RPJMD merupakan gabungan dari visi misi kepala daerah
dan pokok-pokok pikiran DPRD. Dalam perubahan tersebut ada satu hal yang
menjadi upaya kami (DPRD Bangka Belitung), sekarang ini pemerintah provinsi
Bangka Belitung selama tiga tahun berturut-turut hanya memberikan beasiswa tidak mampu yang ada di
Bangka Belitung. Setelah berkomunikasi dengan rekan-rekan, karena sebelumnya
kami juga pernah menimba ilmu diluar alangkah anehnya dan tidak per (adil) jika
beasiswa itu hanya diberikan kepada mahasiswa yang ada di Bangka Belitung”. Jelas
Amri
“Padahal
ayah kalian membayar pajaknya dibangka. Tidak mustahil dan tidak menutup
kemungkinan juga kalau ada mahasiswa yang kurang mampu yang kuliah keluar.
Sehingga kami berpandangan terkait dengan program beasiswa yang tidak mampu
tetap dilanjutkan, namun kita akan menggelontorkan di tahun 2017 nanti untuk
memberikan beasiswa berprestasi baik yang ada di Bangka Belitung maupun yang
berada diluar Bangka Belitung. Kami mohon sekiranya dukungan dari rekan-rekan
ISBA secara tertulis, sampaikan pendapatnya bahwa kalian disini juga butuh lho
peran dan pertisipasi dari pemerintah provinsi. Untuk itu peran pemerintah itu
membantu beasiswa dengan sistem koata, misal untuk saat ini kita bisa membantu
300 maka kita akan bagi yang sudah diseleksi oleh ISBA yang melihat dan menilai
adek-adek yang ada di Jogjakarta ini
untuk menerima beasiswa yang benar-benar berprestasi. Hal ini bertujuan jika
mereka sudah selesai mereka bisa mengabdi di Bangka. Jadi kami mohon
dukungannya”. Tambah Amri
“Kemudian
kami sampaikan bahwa Jogja merupakan pusatnya mahasiswa Bangka Belitung yg
sudah sangat terkenal kemudian menurut hemat kami yang terbesar ya ada disini
(Jogja). Namun perlu kita kaji bersama ada dua perbedaan antara ISBA dan
Asrama. ISBA adalah organisasi dan Asrama tempat tinggalnya, tidak menutup
kemungkinan orang yang tinggal diasrama belum tentu pengurus ISBA, dan pengurus
ISBA belum tentu dia tinggal diasrama. Oleh sebab itu dalam hal ini ada dua
sebagai ISBA, mereka punya kegiatan dan program. ISBA sudah berbadan hukum,
artinya ada akta notaris. Karena sudah berbadan hukum mereka (ISBA) berhak
menerima dan hibah dari pemerinta Provinsi Bangka Belitung. Maka dari itu
buatlah proposal kegiatan selama satu tahun. Namun mohon maaf terdatang
proposalnya hanya mencantumkan tujuannya kepada Gubernur tetapi jarang
menembuskan kepada anggota DPRD. Padahal waktu pengeluaran anggaran itu
persetujuan DPRD. Untuk Asrama sendiri, karena secara aset milik pemerintah
Kabupaten Bangka, maka merekalah yang berhak untuk mengelolanya dan setiap
tahun mereka anggarkan untuk Asrama. Maka sewajarnya jika ada pembagian koata
yang lebih banyak dari Kabupaten Bangka Induk untuk menempati asrama”. Ucap
Amri
“Kami
berharap kegiatan ISBA kalau bisa bersifat Inkam (jangan habis pakai), salah
satu usulan kami misalkan pengadaan alat musik untuk membackup grup vokal-vokal
kita. Karena kita bisa memanfaatkan mungkin ada mahasiswa-mahasiswa kita
mempunyai jiwa aktrisnya mengangkat seni Budaya Bangka kita. Apalagi sekarang
ini sudah banyak orang-orang Bangka yang menetap di Jogja, kita bisa
menampilkan dan mendenangkan lagu Bangka maka akan membuat orang terenyuh
hatinya untuk pulang ke Bangka”. Harap Amri
Penulis : Rusdiyanto
Editor : Rusdiyanto
Sumber : Pers ISBA Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar