Meraup Pahala Di Bulan Ramadhan
foto bersama didepan aula Asrama Putra ISBA Yogyakarta usai mengikuti Tarhib Ramadhan, Minggu (05/06/2016) |
Yogyakarta- Menyambut bulan suci Ramadhan 1437 H Keluarga
Mahasiswa Muslim Bangka Belitung Yogyakarta (KAMMUS BABEL Yogyakarta)
bekerjasama dengan Ikatan Pelajar
Mahasiswa Bangka (ISBA) dan Ikatan Keluarga Pelajar Belitung (IKPB) sukses menggelar
acara Tarhib Ramadhan dengan tema The
Quality Life of Ramadhan, Minggu, (5/6/2016)
Acara yang dilaksanakan di Asrama Putra ISBA Yogyakarta
diikuti sekitar 45 Mahasiswa Bangka Belitung dari berbagai kampus di
Yogyakarta, serta para calon mahasiswa baru yang berasal dari berbagai daerah
di Bangka Belitung, seperti Pangkalpinang, Sungailiat, Muntok, Manggar, Tanjung
Pandan, dan lain-lain.
Yafri Hazbi, S.Pt., selaku pembicara mengatakan bahwa
puasa harus hadir sebagai bukti cinta kita sebagai seorang hamba kepada Allah
SWT dan seorang umat kepada Rasulullah SAW. “Puasa Ramadhan juga sebaiknya
didampingi oleh amalan-amalan sholeh lainnya seperti tilawah, sedekah, dll.
Sehingga dapat memberikan efek yang baik bagi pelakunya begitu bulan Ramadhan
ini telah berakhir”. Jelas Yafri
Ahmad Ridwan selaku Ketua Kammus Babel Yogyakarta
mengatakan acara Tarhib Ramadhan ini selain sebagai sarana reminder bersama tentang semangat dalam meraup banyak pahala di
bulan Ramadhan, juga menjadi sarana silaturahmi bersama seluruh Mahasiswa
Bangka Belitung yang sedang belajar di kota Yogyakarta. “Kesempatan kayak nih
harus kite manfaatken untuk jumpa dan silaturahmi kek kawan-kawan Babel yang di
Yogya, men dak cemnih susah kite nek betemu-betemu, maklumlah ikak-ikak nih
mahasiswa yang super sibuk semuen e, aktivis semue kayak e di kampus e tuh.”
Ungkap Ahmad Ridwan
“Puasa juga dapat menjadi sarana bagi kita untuk
mengistirahatkan saluran pencernaan sehingga bisa mengurangi potensi-potensi
buruknya kesehatan, seperti diabetes melitus, kolesterol tinggi, dll”. Jelas
Ahmad Ridwan
Areski, selaku ketua panitia acara menambahkan bahwa
konsumsi dalam acara Tarhib Ramadhan ini adalah makanan-makanan khas Bangka
Belitung yang telah disiapkan oleh para panitia, seperti kue jungkong, tekwan,
dll. Semoga ini bisa menjadi pengobat rindu mahasiswa-mahasiswa Bangka Belitung
yang sudah lama tidak pulang ke kampung halamannya.
Dewi (20) mengatakan, “tekwan e lumayan enak yuk,
walau ikan e kurang berase, hehehe” komentar salah satu peserta acara Tarhib
Ramadhan.
Penulis : Tri Antika
Editor : Rusdiyanto
Sumber : Pers ISBA Yogyakarta
Marhaban ya ramadhan... Goodluck para kader kader penerus bangsa indonesia(ISBA Yogja) semoga sukses dan cepat lulus
BalasHapusPuaso Ramadhan untuk kite-kite urang muslim/muslimah..
BalasHapusPuasa dari arti bahasa dimaksudkan menahan diri terhadap sesuatu. dari segi istilah lain yaitu menahan diri dari melakukan hal yang membatalkan puasa yang dimulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari yang di sertakan dengan niat. Puasa juga merupakan salah satu Rukun Islam ke 4 yang wajib ditunaikan oleh setiap umat Muslim pada bulan Ramadhan.
Puasa pada bulan Ramadhan difardhukan kepada setiap individu Muslim dan Muslimah yang telah 'aqil baligh dan ketiadaan uzur syar'i. Uzur puasa seperti sakit dan dalam perjalanan (musafir) sejauh 91km. atau lebih. Orang yang uzur boleh meninggalkan puasanya. tetapi wajib mengqadhanya pada hari dan bulan yang lain.
Puasa menurut Imam Abu Hamid al-Ghazali dalam bukunya Ihya al-'Ulumuddin telah membagikan puasa itu kepada 3 tingkatan:
1. Puasanya orang biasa (shaum al-'umum): menahan diri dari hal yang membatalkan puasa seperti makan dan minum.
2. Puasanya orang khusus (shaum al-khusus): turut berpuasa dari panca indera dan seluruh badan dari segala bentuk dosa.
3. Puasanya orang istimewa, (shaum al-khawasi al-khawas): turut berpuasa 'hati nurani', yaitu tidak terlalu memikirkan hal keduniaan.
Firman Allah swt dalam al quran :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya : “ Wahai orang-orang yang beriman telah diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas umat-umat yang sebelum kamu semoga kamu menjadi orang-orang yang bertaqwa ”. (Surah Al-Baqarah Ayat 183)
Hukum Berpuasa
Berpuasa pada bulan ramadhan merupakan salah satu daripada Rukun Islam ke 4. Syariat ini diturunkan kepada umat Muhammad s.a.w. pada 10 Syaaban tahun ke-2 Hijrah. Makanya wajiblah ia dilakukan oleh semua orang Islam. Puasa lain yang wajib ialah puasa kifarah dan puasa nazar.
Rukun Puasa
Niat
a) Lafaz niat puasa fardhu Ramadhan :
نويت صوم غد عن أداء فرض شهررمضان هذه السنة لله تعالى
Ertinya : Sengaja aku puasa besok hari menunaikan fardhu Ramadhan tahun ini kerana Allah swt.
b)Menahan diri daripada makan & minum serta perkara-perkara yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
Syarat Wajib Puasa
a) Islam
b) Baligh
c) Berakal
d) Sehat/ Mampu berpuasa / berupaya
e) Bermukim
Hal yang membatalkan puasa
a).Makan atau minum dengan sengaja
b) Memasukkan sesuatu benda ke dalam rongga dengan sengaja kecuali terlupa
c) Muntah dengan sengaja
d) Bersetubuh pada siang hari
e) Keluar mani dengan sengaja
f) Keluar darah haid
g) Nifas atau wiladah
h) Gila
i) pingsan sepanjang hari
j) Murtad
Adap Berpuasa
• Membaca Al-Quran
• Bersedekah
• Melewatkan bersahur
• Menyegerakan berbuka
• Membaca doa ketika berbuka
• Mulaikan berbuka dengan buah atau makanan manis
• Mendirikan sholat sunat tarawih
Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah berfirman: Semua amal anak Adam adalah untuknya kecuali puasa, Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Akulah yang akan membalasnya. Puasa adalah perisai. Apabila suatu hari salah seorang dari kalian sedang berpuasa maka janganlah dia mengucapkan kata-kata kotor ataupun berteriak-teriak. Apabila ada orang yang mencaci-maki dirinya atau memeranginya maka ucapkanlah; Aku sedang puasa, Demi tuhan yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya sungguh bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah daripada harum kasturi.
Seorang yang berpuasa memiliki dua kegembiraan; ketika berbuka puasa maka dia merasa senang, dan ketika berjumpa dengan Rabbnya maka dia pun merasa senang dengan puasanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ringkasan dari kitab Shifat Shaum Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada Ramadhan karya Syaikh Salim bin Ied al-Hilali dan Syaikh Ali Hasan Ali Abdul Hamid.
Brunei Darusalam Juni 2016
Wassalam, Sujasmir Hamid