Mahasiswa Bangka Aplikasikan Budaya Nganggung Ditanah Rantau
Mahasiswa Bangka makan bersama dengan tradisi Nganggung usai ceramah agama peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad, Kamis (5/5) malam di Asrama Putra ISBA Jogja. |
Yogyakarta-
Ikatan Pelajar Mahasiswa Bangka (ISBA) Yogyakarta Kamis malam (5/5/2016)
menggelar Yasinan sekaligus pengajian yang diisi oleh Ust. Talqis Nurdiyanto,
Lc. MA dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dalam rangka memperingarti
Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW di Asrama Putra ISBA Yogyakarta. Acara Isra’
Mi’raj kali ini mengangkat tema “Transfer
Your Spirit in Isra’ Mi’raj 1437 H”.
“Saya
ucapakan terimakasih kepada panitia Isra’ Mi’raj, khususnya Devisi Sosial
Religi serta pengurus yang telah menyiapkan acara ini dengan baik. Sehingga
acara pada malam hari ini berjalan dengan baik sesuai dengan konsep yaitu
ngangung. Saya ucapkan terimakasih juga kepada rayon Bangka Selatan, Bangka
Tengah, Pangkal Pingan, Bangka Induk, dan Bangka Barat yang telah hadir dan
ikut nganggung ke Asrama Putra ISBA Yogyakarta ”. Ucap M.Ramadani selaku ketua
umum ISBA Yogyakarta
“Perlu
kita ketahui juga bahwa sampai hari ini mari kita secara bersama-sama
merefleksikan kembali seluruh elemen-elemen mahasiswa Bangka dan umumnya
mahasiswa Bangka Belitung yang ada di Yogyakarta untuk melakukan sebuah
perubahan secara lebih besar lagi. Artinya sebuah perubahan yang lebih maju
dari hari-hari yang sebelumnya. Karena pepatah mengatakan kalau hari esok lebih
baik dari hari ini itu adalah sebuah kemajuan dan kebaikan. Mari kita sama-sama
membuat sebuah perubahan. Karena kita inilah aktor atau agent perubahan itu”.
Jelas Dani
“Dalam
Isra’ Mi’raj pada malam hari ini, mengingatkan kita pada sebuah perjalanan
panjang yang dilalui oleh Nabi Nabi Muhammad SAW. Konsep pada malam hari ini
kita nganggung yang diminta kepada lima Rayon untuk nganggung lauk-pauk. Ngangung
merupakan identitas orang Bangka dan budaya Bangka yang kita coba aplikasikan
di Yogyakarta ini. Artinya ini kita jadikan sebagai simbol, bahwa orang Bangka
punya budaya. Nilai yang dapat kita ambil dari budaya nganggung ini adalah
nilai sosial. Artinya dari proses nganggung ini, ada nilai-nilai sosial yang
terbangun, dan disinilah bentuk romantisme orang Bangka. Inilah budaya orang
bangka yang terus ada dan turun temurun dari generasi ke generasi”. Ungkap Dani
“Saya berharap kepada generasi muda dengan adanya proses
globalisasi yang sekarang ini, menbuat kita melupakan adat istiadat atau
kearipan lokal budaya kita sendiri. Tapi bagaimana kita mempromosikan budaya
kita dan dikenal secara Internasional”. Harap Dani
Penulis : Rusdiyanto
Editor : Rusdiyanto
Sumber : Pers ISBA Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar