Tawa
dan Isak Tangis Bercampur Dalam Acara Penutupan Masa Penerimaan Anggota (MPA) ISBA
2016
Suasana Pentupan Masa Penerimaan Anggota (MPA) ISBA 2016 di Aula Asrama Putra ISBA Yogyakarta, Jumat (19/8/2016) |
Yogyakarta_
Ikatan Pelajar Mahasiswa Bangka (ISBA) Yogyakarta menggelar acara penutupan Masa
Penerimaan Anggota (MPA) 2016 di Aula Asrama Putra ISBA Yogyakarta, Jumat
(19/8/2016) malam.
Dalam acara penutupan
masa penerimaan anggota, panitia mengundang ustad Ipung sebagai pembicara
sekaligus memberi motivasi untuk calon mahasiswa baru yang tergabung dalam MPA
ISBA 2016.
M. Ramadhani
mengucapkan banyak terimakasih kepada panitia MPA dan pengurus yang telah
bekerja keras meluangkan waktu, dan pikiran untuk memberikan pelayanan kepada
adik-adik yang ingin menempuh pendidikan di Yogyakarta, mulai dari menyediakan
tempat, mengantar jemput mencari kampus, mencari kos dan sampai mengantarkan
ospek. “Tanpa kerja keras dari panitia dan pengurus program MPA 2016 ini tidak
akan berjalan dengan baik. Untuk itu kedepannya semoga program ini tetap
berjalan setiap tahunnya,” ucap Dani
“Untuk adik-adik MPA
ikutilah acara ini dengan baik dan serius. Perhatikan, dengar, dan ingat, jika
perlu dicatat apa yang disampaikan oleh ustad Ipung nanti. Karena ini bekal
untuk adik-adik sebelum masuk kebangku perkuliahan dan menjadi mahasiswa
nantinya. Saya berharap untuk adik-adik setelah keluar dari Asrama dan tinggal
dikos masing-masing untuk belajar dengan serius, dangan lupa ingat tujuan awal
kalian ke kota Jogja ini, serta ingat pesan orang tua kalian,” Harap Dani.
“Saya mengucapkan
terimakasih kepada M. Ramadhani selaku ketua umum ISBA dan pengurus ISBA yang
telah memberikan kepercayaan kepada saya untuk menjadi ketua panitia MPA 2016. Terimakasih
juga kepada adik-adik MPA yang telah memilih dan mempercayai ISBA sebagai
tempat sementara untuk menampung dan mengurus adik-adik semua. Saya dan panitia yang lain mohon maaf kepada
pengurus dan adik-adik jika selama menjalankan program MPA ini kurang maksimal
dan masih banyak kekurangan,” Ucap Yogi selaku ketua MPA 2016.
“Penutupan program MPA
ini, bukan berarti setelah ini kami selaku panitia lepas tangan dan tanggung
jawab kepada adik-adik semua. Penutupan program ini hanyalah sebuah simbolis
saja. Karena ditakutkan kalau penutupan kita laksanakan setelah adik-adik
kuliah, adik-adik semua tidak bisa berkumpul ladi di Asrama kita ini karena
kesibukan masing-masing. Saya dan panitia yang lain tetap bertanggung jawan
penuh terhadap adik-adik semua sampai adik-adik semua kuliah dan berada dikos
masing-masing,” Jelas Yogi.
Ustad Ipung selaku pembicara
mengatakan kota Yogyakarta tidak seperti kalian (adik-adik) bayangkan, banyak
sekali persoalan di kota Yogyakarta ini yang sengaja ditutupi dan didesain
sedemikian rupa baiknya. sehingga kejelekan yang ada di Yogyakarta ini tidak
begitu nampak. “Untuk itu saya berpesan kepada adik-adik ku semua agar
berhati-hati, belajar dan berproseslah dengan baik di Yogyakarta ini. Jangan
sampai terjerumus pada pergaulan bebas yang menyebabkan masa depan adik-adik
semua menjadi hancur. Sudah ada kakak kelas kalian tahun kemaren yang sudah
hamil empat bulan yang juga berasal dari Bangka. Jangan sampai ini terjadi pada
adik-adik semua,” Ungkap Ustad Ipung.
Salah satu peserta MPA terlihat Menangis. |
Saat ustad Ipung
memberikan renungan dan mengingatkan adik-adik MPA tentang sosok kedua orang
tua yang jauh di Bangka serta memutar sebuah vidio tentang perjuangan ayah dan
ibu, air mata mengalir membasahi pipi calon mahasiswa baru yang tergabung dalam
MPA. Isak tangis dan cucuran air mata terus mengalir dan membahasi peserta yang
hadir termasuk pengurus dan panitia MPA.
Tiara, MPA asal SMK
Yapentob Toboali mengucapkan terimakasih kepada abang-abang panitia dan
pengurus ISBA yang telah menampung dan mengantar jemput kami semua yang ada
disini sampai mendapatkan kampus dan kos. “Kami minta maaf kepada abang-abang yang telah kami repotkan
selama ini. semoga Allah membalas kebaikan abang-abang disini,” Ucap tiara.
“Untuk teman-teman
semua setelah kita terpisah dan tinggal dikos masing-masing, saya berharap
teman-teman tidak lupa dengan ISBA dan abang-abang yang telah mengurus kita. Dan
semoga nanti kita bisa kumpul satu bulan sekali di Asrama kita ini,” Harap
Tiara
Diakhir acara, panitia
menayangkan vidio dan foto-foto kegiatan MPA selama berada di Asrama. Kesedihan
seakan hilang saat menonton dan melihat foto mereka yang tanpa mereka sadari di
tayangkan oleh panitia.
Penulis : Rusdiyanto
Editor : Rusdiyanto
Sumber : Pers ISBA Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar