Kematian
merupakan suatu ke-mutlak-kan yang tak bisa dielakan karena setiap yang
hidup pasti akan mati. Allah Swt. berfirman:
“Tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan mati” (Q.S Ali-Imran: 185).
Apabila
seseorang sudah habis masa hidupnya maka sewaktu itu juga dia akan menemui
kematian tanpa ada dispensasi sedikitpun untuk mengundurkan bahkan memajukanya sesaatpun
karena Allah tidak akan sesekali menunda kematianya itu, firman Allah Swt. :
“Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang
apabila telah datang waktu kematiannya…”(Al-Munafiqun: 11).
Kematian tidak
akan memandang umur baik tua maupun muda dan tidak memandang status santri,
ustad atau kiyai. Semuanya akan dijemputnya baik karena terpakasa maupun dengan
suka rela seperti yang terjadi baru-baru ini pada seorang ustad, beliau adalah Ustd.
Jefri Al_Buqkhari (Alm), seorang ustad kondang yang tersohor dan karismatik.
Beruntung sekali setelah mendapatkan hidayah beliau segera merubah haluan hidup
dan menjadi seorang hamba yang insaf dan memaknai taubatan nasuha
sebagai jalan yang terbaik sehingga beliau aktif dalam menebar ajaran kebaikan dan
kasih sayang serta menyiarkan panji-panji perdamaian yang kemudian mengantarkan
pada keselamatan.
Bagi orang-orang
yang mulia akhlaknya, baik amal ibadahnya dan mampu membangun relasi,
komunikasi serta interaksi yang baik dengan orang-orang disekitarnya maka ia
akan mengahadapi kematian (sakaratul maut) dengan hati yang tenang dan
wajah yang berseri. Allah Swt. berfirman:
(Yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para
malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): "Salaamun'alaikum, masuklah kamu ke dalam syurga itu disebabkan
apa yang telah kamu kerjakan". (An-Nahl:32).
Mereka adalah
orang-orang yang akan disambut oleh para para malaikat dan penduduk langit yang
lain dengan sambutan dan pelayanan yang hangat. Sedangkan mereka yang hidup
didunia dengan penuh ke-jahilan,ke-zaliman serta mengutamakan
hawa nafsu atau menindas orang-orang yang lemah maka mereka akan menghadapi sakaratul
maut seperti tercabutnya rumput dengan tanah-tanah yang menempel pada akar
rumput tersebut karena susahnya akar rumput itu meleaskan dirinya dari
tanah-tanah itu. Firman Allah Swt. :
“(Yaitu) orang-orang yang dimatikan oleh para malaikat dalam
keadaan berbuat zalim kepada diri mereka sendiri, lalu mereka menyerah diri
(sambil berkata); "Kami sekali-kali tidak ada mengerjakan sesuatu
kejahatanpun". (Malaikat menjawab): "Ada, Sesungguhnya Allah Maha
mengetahui apa yang Telah kamu kerjakan". (An-Nahl:28).
Kematian
seperti ini merupakan kematian yang sangat mengerikan dan tidak akan pernah
bisa dihadapi oleh manusia. Untuk menghadapi fenomena kematian ini seyogyanya
kita mempertebal keimanan dan memperbanyak amal shaleh sehingga tenang dalam
menghadapi sakaratul maut dan bejumpa dengan Allah Subhanahu wa ta’ala. Amin…
(Sang Pecinta
Kebijaksanaan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar