Dari Keindahan Alam sampai Tradisinya, Bangka Barat Punya Segudang Potensi Pariwisata - PERS ISBA YOGYAKARTA

Breaking

PERS ISBA YOGYAKARTA

Lembaga Pers Pelajar & Mahasiswa Bangka

Blogroll

- Ads Banner here -

Minggu, 07 Mei 2017

Dari Keindahan Alam sampai Tradisinya, Bangka Barat Punya Segudang Potensi Pariwisata

Oleh : Iqmal Bahari
Mahasiswa FKIP UAD Asal Bangka Barat

Iqmal Bahari


Siapa yang tak tahu dengan Kabupaten Bangka Barat, Sebuah Kabupaten yang berada di ujung barat pulau Bangka yang menyimpan banyak potensi di sektor pariwisatanya baik itu keindahan alamnya maupun tradisi dari leluhur mereka.

Dari keindahan alamnya, ini terbukti dengan terdapatnya beberapa pantai indah yang terhampar sepanjang garis pantai di Kabupaten Bangka Barat.

Salah satunya pantai Tanjung Kalian, pantai yang satu ini merupakan kawasan wisata pantai Bangka Barat . Pantai ini terletak kurang lebih sekitar 9 km dari Kota Muntok, dari kota mentok ke ibukota pangkal pinang bandara 138 KM disini terdapat menara atau mercusuar yang dibangun oleh Belanda pada tahun 1862.Mercusuar ini tegak menjulang kokoh dan memiliki 117 tangga batu yang berbentuk melingkar.


Bongkahan bangkai kapal milik belanda yang telah membatu di pantai tanjung kalian



Di dalamnya terdapat Perangkat lampu membuat ruangan terasa sempit. Menurut penjaga Suar, kap lampu yang terbuat dari gelas tebal itu masih asli. Lampu ini punya kekuatan sorot sampai 40 mil jauhnya, dengan kekuatan 1.000 watt. Setiap kali dinyalakan membutuhkan 20 liter solar, yang membuatnya bisa bertahan 12 jam, dari dalam kita bisa melihat ketinggian kita, dengan menyaksikan pohon-pohon kelapa yang jauh dibawah. Di pantai Tanjung Kalian juga terlihat sisa bangkai kapal bekas Perang Dunia II. Pengunjung bisa mandi, berenang serta bermain air laut dan pasir di sepanjang pantai yang cukup bersih. Dari jendela tersebut aktivitas bakal dermaga penyeberangan Muntok-Palembang, yang tengah dibangun tidak jauh dari mercusuar, jelas terlihat. Dermaga Tanjung Kelian akan menggantikan Pelabuhan Muntok sebagai tempat kedatangan dan pemberangkatan feri penyeberangan. Berdiri di depan jendela itu selama beberapa menit membuat paru-paru dipenuhi udara sejuk yang melegakan.

Dari Tradisinya Bangka Barat punya Tradisi Perang Ketupat, Tradisi ini berasal dari Tempilang, Bangka Barat. Perang ketupat sering disebut dengan ruah tempilang. Acara ini diselenggarakan setiap masuk Tahun Baru Islam (1 Muharam) di Pantai Tempilang, Tempilang, Bangka Barat. Pada saat acara ini berlangsung, penduduk sekitar pantai Tempilang yang menyelenggarakan acara ini akan membuka pintu rumah sebesar-besarnya untuk menyambut tamu-tamu yang berkunjung ke desa mereka.

Tradisi Perang ketupat di pantai tempilang

Perang ketupat adalah acara inti dari semua prosesi dari acara.Tujuan utama digelar perang ketupat sebagai kesejahteraan masyarakat. Semua orang-orang berkumpul di Pantai Tempilang, kemudian pada saat meriam dinyalakan bertanda acara dimulai. Orang-orang saling melempar ketupat ke setiap orang yang mereka temui. Acara ini cukup digemari oleh kaum muda di daerah Bangka. Banyak pemuda yang sengaja datang dari jauh, atau malah pulang dari perantauan untuk menghadiri acara ini.

REDAKSI DIVISI Media dan Komunikasi ISBA Yogyakarta

Writer : Iqmal Bahari
Editor  : Yudha

Salam Serumpun Sebelukar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar