Oleh : Iqmal Bahari
Mahasiswa FKIP UAD Asal Bangka Barat
Iqmal Bahari |
Siapa yang tak tahu dengan Kabupaten Bangka Barat, Sebuah Kabupaten yang berada di ujung barat pulau Bangka yang menyimpan banyak potensi di sektor pariwisatanya baik itu keindahan alamnya maupun tradisi dari leluhur mereka.
Dari keindahan alamnya, ini terbukti dengan terdapatnya beberapa pantai indah yang terhampar sepanjang garis pantai di Kabupaten Bangka Barat.
Salah satunya pantai Tanjung Kalian, pantai yang satu ini merupakan kawasan wisata
pantai Bangka Barat . Pantai ini terletak kurang lebih sekitar 9 km dari Kota Muntok,
dari kota mentok ke ibukota pangkal pinang bandara 138 KM disini terdapat
menara atau mercusuar yang dibangun oleh Belanda pada tahun 1862.Mercusuar ini tegak menjulang kokoh dan memiliki
117 tangga batu yang berbentuk melingkar.
Bongkahan bangkai kapal milik belanda yang telah membatu di pantai tanjung kalian |
Di dalamnya terdapat Perangkat lampu
membuat ruangan terasa sempit. Menurut penjaga Suar, kap lampu yang terbuat
dari gelas tebal itu masih asli. Lampu ini punya kekuatan sorot sampai 40 mil
jauhnya, dengan kekuatan 1.000 watt. Setiap kali dinyalakan membutuhkan 20
liter solar, yang membuatnya bisa bertahan 12 jam, dari dalam kita bisa melihat
ketinggian kita, dengan menyaksikan pohon-pohon kelapa yang jauh dibawah. Di
pantai Tanjung Kalian juga terlihat sisa bangkai kapal bekas Perang Dunia II.
Pengunjung bisa mandi, berenang serta bermain air laut dan pasir di sepanjang
pantai yang cukup bersih. Dari jendela tersebut aktivitas bakal dermaga
penyeberangan Muntok-Palembang, yang tengah dibangun tidak jauh dari mercusuar,
jelas terlihat. Dermaga Tanjung Kelian akan menggantikan Pelabuhan Muntok
sebagai tempat kedatangan dan pemberangkatan feri penyeberangan. Berdiri di
depan jendela itu selama beberapa menit membuat paru-paru dipenuhi udara sejuk
yang melegakan.
Dari Tradisinya Bangka Barat punya Tradisi Perang Ketupat, Tradisi ini berasal dari Tempilang, Bangka Barat. Perang ketupat sering disebut dengan ruah tempilang. Acara ini diselenggarakan setiap masuk Tahun Baru Islam (1 Muharam) di Pantai Tempilang, Tempilang, Bangka Barat.
Pada saat acara ini berlangsung, penduduk sekitar pantai Tempilang yang
menyelenggarakan acara ini akan membuka pintu rumah sebesar-besarnya
untuk menyambut tamu-tamu yang berkunjung ke desa mereka.
Tradisi Perang ketupat di pantai tempilang |
Perang ketupat adalah acara inti dari semua prosesi dari acara.Tujuan
utama digelar perang ketupat sebagai kesejahteraan masyarakat. Semua
orang-orang berkumpul di Pantai Tempilang, kemudian pada saat meriam dinyalakan bertanda acara dimulai. Orang-orang saling melempar ketupat
ke setiap orang yang mereka temui. Acara ini cukup digemari oleh kaum
muda di daerah Bangka. Banyak pemuda yang sengaja datang dari jauh, atau
malah pulang dari perantauan untuk menghadiri acara ini.
REDAKSI DIVISI Media dan Komunikasi ISBA Yogyakarta
Writer : Iqmal Bahari
Editor : Yudha
Salam Serumpun Sebelukar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar